Morowali Utara (deadlinews.com) – Pertemuan kerja antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemkab Morowali Utara, dan Asosiasi Pengusaha Tambang (Aspeta) menghasilkan kesepakatan strategis.
Sebanyak 12 perusahaan tambang menyatakan komitmennya membangun Jalan Ganda-Ganda–Toi, jalur vital yang selama ini dikeluhkan masyarakat akibat kerusakan parah, Rabu (20/8).
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam arahannya menegaskan bahwa perusahaan tambang wajib terlibat aktif dalam pembangunan infrastruktur daerah.
Menurutnya, kegiatan pertambangan tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga harus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Perusahaan tambang yang menggunakan jalan untuk kegiatan operasional tentu juga memiliki tanggung jawab bersama menjaga dan memperbaikinya. Pemerintah daerah berharap kontribusi ini bisa diwujudkan secara nyata demi kepentingan bersama,” ujar Gubernur.
Bupati Morowali Utara, dr. Delis Julkarson Hehi, mengapresiasi capaian tersebut sebagai bukti nyata perhatian Gubernur.
Ia menuturkan, sebelumnya hanya dua perusahaan yang bersedia membangun Jalan Ganda-Ganda, namun setelah pertemuan bersama Gubernur, jumlahnya bertambah signifikan menjadi 12 perusahaan.
“Ini bukti nyata perhatian dan kepemimpinan Bapak Gubernur. Tadinya hanya dua perusahaan, sekarang sudah 12 yang berkomitmen. Tentu ini sangat berarti bagi masyarakat Morowali Utara,” kata Bupati Delis.
Rencana pembangunan jalan ini dinilai sebagai bentuk sinergi pemerintah dan dunia usaha. Keberadaan Jalan Ganda-Ganda–Toi diharapkan memperlancar akses logistik, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat pengguna jalan.
Selain mendorong partisipasi perusahaan dalam pembangunan infrastruktur, Gubernur Anwar Hafid juga menekankan pentingnya tanggung jawab lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa sejumlah dampak pertambangan, mulai dari pencemaran air hingga kerusakan ekosistem pesisir, mulai terlihat di lapangan.
“Jalan di Molino rusak, laut di beberapa teluk sudah mulai keruh, dan masyarakat mulai terdampak. Situasi ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah daerah akan bersikap tegas, termasuk menghentikan sementara aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab hingga masalahnya diperbaiki,” tegas Gubernur.
Kesepakatan bersama ini dipandang sebagai langkah awal penguatan kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan tambang dalam membangun Morowali Utara. Pemerintah Provinsi Sulteng memastikan akan mengawal komitmen tersebut hingga benar-benar terealisasi.*
(Fredi)