Gubernur Sulteng Dorong Desain Hutan Kota Jadi Ikon Hijau dan Pusat Aktivitas Masyarakat

Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menerima jajaran pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sulawesi Tengah dalam rapat khusus di ruang kerjanya, Senin (11/8).

Pertemuan ini membahas rencana pembangunan dan desain Hutan Kota yang akan mulai dikerjakan pada 2026.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menegaskan visinya agar Hutan Kota menjadi pusat kebanggaan masyarakat sekaligus ikon hijau yang memadukan fungsi rekreasi, edukasi, dan pelestarian lingkungan.

“Saya ingin Hutan Kota ini menjadi pusat segala pusat di Kota Palu. Semua aktivitas masyarakat bisa terfasilitasi di sini, dari olahraga, pertunjukan seni, hingga wisata edukasi. Selain itu, kita akan jadikan hutan ini benar-benar asri, dengan ciri khas Sulawesi Tengah,” ujar Gubernur.

Anwar Hafid memaparkan salah satu konsep yang ingin diterapkan, yaitu menghadirkan pohon-pohon endemik Sulawesi Tengah dan tanaman buah produktif yang dapat dinikmati masyarakat.

Ia mencontohkan beberapa taman kota di luar negeri yang menjadi viral karena keindahan sekaligus produktivitasnya.

Gubernur juga menyoroti potensi kawasan yang memiliki pemandangan terbaik ke seluruh Kota Palu. Lokasi tersebut, menurutnya, dapat dikembangkan menjadi area titik pandang strategis.

Di bagian bawah, akan dibangun jalur pejalan kaki dengan tata lanskap yang memungkinkan pengunjung menikmati kawasan dari berbagai ketinggian, dilengkapi wahana permainan ramah lingkungan.

Fasilitas lain yang menjadi perhatian adalah pembangunan amphitheater berkapasitas besar.

“Kalau bisa, kita buat amphitheater terbesar di dunia. Bukan hanya besar, tapi benar-benar jadi kebanggaan kita,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan jalur ring route melingkar untuk lari atau bersepeda, dengan bundaran besar di bagian luar dan bundaran kecil di bagian dalam untuk memberikan variasi rute.

Gubernur turut menyinggung rencana awal pembangunan aviary (kubah burung) dalam desain.

Meskipun terdapat kendala teknis karena lokasinya berada di jalur penerbangan pesawat, ia tetap membuka peluang mencari solusi agar fasilitas tersebut dapat diwujudkan tanpa mengganggu satwa.

Pihak IAI Sulteng menjelaskan bahwa desain awal pada 2017 memuat konsep seperti kebun binatang, taman kaktus, jalur sepeda gunung (mountain bike), dan area rekreasi komunitas.

Namun, sesuai arahan Gubernur, desain tersebut akan direvisi agar selaras dengan visi baru yang lebih modern, produktif, dan berorientasi pada kekhasan lokal.

Rapat tersebut menghasilkan kesepahaman untuk mengintegrasikan seluruh masukan Gubernur ke dalam revisi desain, yang akan difinalkan sebelum pembangunan dimulai pada 2026.

Dengan konsep yang matang, Hutan Kota diharapkan menjadi destinasi unggulan, simbol kota hijau, sekaligus pusat interaksi sosial masyarakat Sulawesi Tengah.*

Fredi