Tak Gubris Soal Bus Trans, IMM Kota Palu Nilai Walikota dan DPRD Tak Responsif

Palu (deadlinews.com) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Palu menilai Wali Kota Palu dan Ketua DPRD Kota Palu tidak berpihak pada organisasi maupun masyarakat.

Sekretaris Cabang IMM Kota Palu, Naim, menyampaikan kekecewaannya atas sikap kedua pejabat daerah tersebut.

“Kami beberapa kali melemparkan kritisan terhadap Wali Kota Palu serta berapa kali mengirimkan surat untuk bertemu dan membahas Program Bus Trans Palu, tetapi tidak ada respons sama sekali. Begitupun Ketua DPRD Kota Palu, kami meminta dengan cara baik-baik untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), namun tidak ada respons sedikit pun,” ujarnya.

Naim menilai sikap pasif tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Ketua DPRD tiga bulan lalu yang sempat mengkritisi dan mengevaluasi Program BRT Bus Trans Palu.

Menurutnya, ketika IMM sebagai representasi mahasiswa dan masyarakat mengangkat isu serupa, justru Ketua DPRD memilih diam.

“Harusnya Ketua DPRD Kota Palu merespons surat audiensi serta surat RDP kalau memang beliau konsisten dengan isu ini. Tetapi kenapa hanya diam dan membisu? Apakah Ketua DPRD Kota Palu telah disandera oleh Wali Kota Palu, atau akal sehatnya telah dikebiri?” tegas Naim.

Ia menambahkan, DPRD sebagai lembaga legislatif sekaligus perpanjangan tangan masyarakat seharusnya berperan aktif dalam mengawasi serta mengevaluasi program-program pemerintah, khususnya yang dinilai tidak selaras dengan kebutuhan publik.

Lebih lanjut, Naim menyampaikan kritik keras terhadap Ketua DPRD. “Jika Ketua DPRD Kota Palu tidak mampu mengurus program ini, maka bubarkan saja sekalian DPRD Kota Palu,” katanya.

Selain itu, IMM Kota Palu juga menyoroti kebijakan Pemerintah Kota Palu terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 persen.

“Belum selesai satu isu yang merugikan masyarakat, malah ditambah lagi kesengsaraan dengan kenaikan pajak. Pajak naik, pemborosan terus terjadi. Saya selaku sekretaris cabang menyikapi hal ini, melihat surat-surat kami terbengkalai dan mungkin sudah berdebu, maka saya sendirilah yang akan memimpin massa aksi untuk melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Palu serta Wali Kota Palu,” tutupnya.*

Fredi