Palu (deadlinews.com) – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tengah, Ajen Kris, menerima kunjungan pemilik tambang PT Bumi Alpha Mandiri dan PT Tambang Watu Kalora yang beroperasi di wilayah Kelurahan Tipo.
Pertemuan digelar di ruang rapat Dinas ESDM Provinsi Sulteng, Senin (11/8).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Akris Fattah, Kabid ESDM Sultan, serta sejumlah staf Dinas ESDM.
Dalam kesempatan itu, Kadis ESDM Ajen Kris menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui ihwal aksi demonstrasi masyarakat yang berdampak pada penutupan tambang di Tipo.
“Saya tidak tahu-menahu dengan demo tersebut, saya tidak mengetahui siapa yang terlibat di belakang demo tersebut. Karena saat itu saya belum menjabat, tetapi akan kami pelajari lagi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa proses penyelesaian persoalan tambang tersebut kemungkinan memerlukan waktu yang cukup panjang.
“Tentu proses pengurusannya akan memakan waktu yang panjang, apalagi ini melibatkan orang banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ajen Kris menyatakan pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara perusahaan tambang dan masyarakat untuk mencari solusi.
“Nanti ESDM akan memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak (pihak perusahaan dan masyarakat) agar menemukan solusi dari permasalahan ini. Dan bila tidak didapatkan solusinya, pindah saja dari lokasi tersebut,” cetusnya dengan nada bercanda.
Sementara itu, kuasa hukum perusahaan tambang PT Bumi Alpha Mandiri, Muhammad Natsir Said, saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar.
“Kalau untuk masalah ini, dari kami no komenlah,” ujarnya.*
Fredi