Kemitraan BBPVP dan LPK Shin Indonesia Buka Peluang Vokasi untuk Pemuda Sulteng

Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menerima audiensi Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode H. Polondu, bersama perwakilan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Shin Indonesia, Alimin, di Rumah Jabatan Gubernur, Selasa sore (24/6).

Pertemuan tersebut membahas sejumlah inisiatif strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Sulawesi Tengah, di antaranya pembentukan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) dan peluang program magang ke Jepang bagi lulusan SMA/SMK.

Turut hadir mendampingi Gubernur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Arnold Firdaus, beserta jajaran.

Dalam audiensi tersebut, La Ode H. Polondu memaparkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Kementerian Sosial telah meluncurkan program Sekolah Rakyat Perintisan setingkat SMA di Balai Latihan Kerja (BLK) Palu.

Program ini sementara dijalankan untuk dua rombongan belajar sambil menunggu pembangunan gedung sekolah permanen yang saat ini masih dalam tahap pengusulan oleh pemerintah daerah.

“Kami mendorong Pemprov Sulawesi Tengah segera membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022. Tim ini penting untuk menyinergikan program vokasi dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Kepala Balai La Ode.

BBPVP juga menawarkan program magang kerja ke Jepang yang ditujukan bagi lulusan SMA/SMK asal Sulawesi Tengah.

Program ini akan berlangsung selama tiga tahun dan diawali dengan pelatihan intensif di BBPVP sebelum peserta diberangkatkan melalui fasilitasi LPK Shin Indonesia.

Gubernur Anwar Hafid menyambut baik berbagai inisiatif yang disampaikan.

Ia menegaskan bahwa penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi merupakan langkah krusial untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di daerah.

“Sulawesi Tengah memiliki potensi besar dalam penciptaan lapangan kerja, namun masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses peluang tersebut karena kurangnya keterampilan. Kita perlu menjembatani kesenjangan ini melalui pelatihan dan kerjasama strategis seperti ini,” sebutnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Gubernur langsung menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk segera menindaklanjuti pembentukan TKDV sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam revitalisasi pelatihan vokasi.

Menanggapi program magang ke Jepang, Gubernur menyatakan dukungan penuh dan berharap program tersebut mampu meningkatkan kapasitas serta daya saing tenaga kerja muda Sulawesi Tengah.

“Saya berharap kerjasama ini dapat menjadi tonggak awal bagi peningkatan kompetensi generasi muda Sulteng. Ini juga sejalan Program Berani Cerdas untuk menciptakan SDM unggul dan berdaya saing global,” pungkasnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kemitraan dengan lembaga pelatihan dan sektor industri, guna menciptakan angkatan kerja yang kompeten, siap pakai, dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar kerja yang terus berkembang.*

(dii)