Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan sikap tanpa toleransi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat penyalahgunaan narkotika.
Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan pengungkapan tindak pidana dan pemusnahan 40 kilogram sabu oleh Polda Sulawesi Tengah di Markas Polda Sulteng, Senin (30/6).
“Kalau ada ASN yang terlibat narkoba, tidak ada rehabilitasi. Langsung saya pecat! Karena kita adalah pelayan publik, kita harus jadi teladan,” tegas Anwar dalam keterangannya.
Anwar menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya peredaran narkoba di wilayah Sulteng.
Ia bahkan mengaku baru kali ini melihat barang bukti narkoba sebanyak itu secara langsung.
“Ini sangat meresahkan. Sulawesi Tengah saat ini telah menjadi sasaran serius para pengedar,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Anwar mengapresiasi kinerja Polda Sulteng dalam mengungkap kejahatan jalanan hingga jaringan narkotika berskala besar.
Ia menegaskan bahwa pemberantasan narkoba membutuhkan kerja bersama, mulai dari aparat penegak hukum hingga masyarakat di tingkat akar rumput.
“Ini bukan lagi isu, ini kenyataan yang sangat serius. Pemerintah siap memperkuat kerja sama dengan polisi dan BNN, serta memperluas edukasi hingga ke desa-desa,” jelasnya.
Ia menilai bahwa penanganan narkoba tidak hanya bisa diselesaikan dengan pendekatan hukum, tapi juga harus menyentuh aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Anwar menyoroti pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam pencegahan.
“Masalah ekonomi memang ada kaitannya, tapi tidak semua yang miskin terlibat narkoba. Karena itu, selain pemberdayaan ekonomi, yang utama adalah edukasi dan pengawasan dari keluarga,” ujarnya.
Pernyataan tegas Anwar ini sejalan dengan salah satu dari sembilan program prioritas “BERANI Sulteng” yang diusung dalam kepemimpinannya, yakni misi Berani Berintegritas.
Menurutnya, upaya memerangi narkoba harus dilakukan secara menyeluruh, dengan penguatan karakter dan peran aktif semua elemen masyarakat.
“Polisi tidak bisa menjaga kita semua. Tapi jika orang tua, guru, tokoh agama, dan tokoh adat bersatu memberikan keteladanan, kita punya harapan besar untuk menang dalam perang ini,” tutupnya.
Pemerintah Provinsi Sulteng juga menyatakan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas BNN baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta mendukung program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Sinergi lintas sektor diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membangun ketahanan sosial dan moral generasi muda di Bumi Tadulako.*
(dii)