Palu (deadlinews.com) – Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terus menggencarkan pendistribusian beras murah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat.
Program ini merupakan langkah strategis untuk membantu meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras, sekaligus menstabilkan harga di pasaran.
Dalam program ini Dinas Pangan Prov. Sulteng menyalurkan beras dengan kualitas medium, namun diklaim memiliki rasa yang mendekati beras premium.
Program ini juga merupakan bagian dari visi Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, yang tertuang dalam program “Berani Sejahtera”, dan didukung oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Para warga penerima manfaat beras murah nampak antusias menunggu giliran pembelian di titik distribusi oleh Dinas Pangan Sulawesi Tengah (Foto – Fredi/deadlinews.com)
Distribusi Mobile di Delapan Kecamatan
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pangan Sulawesi Tengah, Huriah Fatimah, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa program SPHP dijalankan melalui skema Gerakan Pangan Murah (GPM) secara mobile atau berpindah-pindah di beberapa titik lokasi di delapan kecamatan.
“Program ini sudah kami jalankan selama kurang lebih dua minggu. Setiap titik kami salurkan sebanyak satu setengah ton beras,” kata Huriah yang ditemui saat mendampingi langsung penyaluran beras murah di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Kamis (31/7).
Diketahui, penyaluran pada Kamis (31/7) dilaksanakan di dua titik lokasi di Kecamatan Mantikulore, tepatnya di Kelurahan Kawatuna dan Tondo.
Penyaluran dilakukan dengan berkoordinasi bersama camat dan lurah setempat, yang mana informasi disebarluaskan kepada masyarakat melalui perangkat kecamatan dan kelurahan.
“Jadi kami menyurat dulu ke Camat-Camat, kemudian Lurah, bahwa kami akan melaksanakan penyaluran beras murah,” lanjut Huriah.
Terbuka untuk Umum, Warga Cukup Bawa KTP
Program SPHP ini sendiri terbuka untuk umum dan tidak terbatas hanya pada kelompok penerima bantuan sosial. Masyarakat hanya perlu membawa KTP sebagai syarat pembelian.
“Kami jual kepada masyarakat dengan sistem jatah 5–10 kilogram per orang. Satu orang maksimal mendapatkan dua karung, masing-masing berisi 5 kg. KTP difoto untuk memastikan tidak ada penerima ganda,” jelas Huriah.
Petugas dari Dinas Pangan Sulawesi Tengah membagikan kupon pembelian beras murah dan mendata KTP masyarakat penerima manfaat (Foto – Fredi/deadlinews.com)
Huriah mengkalim bahwa, meskipun terbuka untuk seluruh warga, program ini tetap memprioritaskan mereka yang benar-benar membutuhkan. Monitoring dan pengawasan dilakukan secara ketat agar distribusi tepat sasaran.
Program Berlangsung Hingga Desember 2025
Huriah menjelaskan bahwa, Dinas Pangan Sulteng akan terus melaksanakan program ini hingga Desember 2025, sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh BAPANAS.
“Kalau nanti kami tidak lagi mobile, masyarakat masih bisa membeli beras SPHP di Kios Pangan Dinas Pangan, tentunya dengan harga yang tetap terjangkau,” tambahnya.
Respons Positif dari Masyarakat
Ibu Mariam (67), salah satu masyarakat penerima manfaat beras murah di Kel. Kawatuna, Kec. Mantikulore, Kamis (31/6). (Foto – Fredi/deadlinews.com)
Program ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satu penerima manfaat, Mariam (67), mengaku sangat terbantu dengan adanya beras murah.
“Sangat membantu sekali. Kami bersyukur karena harga beras sekarang semakin tinggi. Kalau bisa, program ini juga menyentuh bahan pokok lainnya yang harganya juga ikut naik,” ujar Mariam.
Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan stabilisasi harga pangan, khususnya beras, dapat terus terjaga dan membantu ketahanan pangan masyarakat Sulawesi Tengah di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.*
Fredi