Morowali (deadlinees.com) – Infrastruktur kelistrikan terbesar pertama di Kabupaten Morowali resmi beroperasi.
Peresmian yang dipusatkan di Gardu Induk 150 kV Bungku ini menandai berfungsinya jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Tentena, jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Bungku, serta gardu induk di Kolonedale dan Bungku masing-masing berkapasitas 30 MVA, Selasa (19/8).
Dengan beroperasinya infrastruktur strategis tersebut, Morowali dipastikan tidak lagi menghadapi keterbatasan pasokan listrik.
Ketersediaan energi ini diharapkan mampu menopang kebutuhan industri dan rumah tangga sekaligus memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Tengah, yang 70 persen bersumber dari energi terbarukan PLTA Poso.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program unggulan Berani Menyala.
“Inilah wujud nyata program Berani Menyala. Listrik bukan sekadar cahaya, tapi sumber kehidupan, kemajuan, dan kemerdekaan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Anwar juga mengingatkan masih terdapat 85 desa di Sulawesi Tengah yang belum teraliri listrik, termasuk 28 desa di Morowali yang sebagian besar berada di wilayah kepulauan.
“Berani Menyala berarti kita tidak boleh membiarkan satu pun rakyat hidup dalam gelap. Ke depan, saya ingin pulau-pulau ini bisa memanfaatkan tenaga surya sehingga benar-benar mandiri energi,” tekadnya.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyatakan PLN siap mendukung percepatan pemerataan listrik di Sulawesi Tengah.
“Tantangan PLN sangat besar, termasuk membangun tambahan jaringan dan gardu di Morowali dalam tiga tahun ke depan. Tetapi kami yakin, dengan dukungan penuh pemerintah daerah dan seluruh pihak, target ini akan tercapai. PLN hadir bukan hanya untuk melayani industri, tapi juga untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Wisnu.
Peresmian ini berlangsung dua hari setelah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, menambah makna tersendiri bagi masyarakat Morowali. Kehadiran listrik dipandang sebagai simbol kemerdekaan yang nyata sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Acara peresmian turut dihadiri Kepala Kejati Sulteng Rahmat, Bupati Morowali Iksan Baharudin, Wakil Bupati Irian Ilyas, Forkopimda Sulawesi Tengah dan Morowali, serta tokoh masyarakat setempat.*
Fredi