Palu (deadlinews.com) – Mantan Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah ke-14, Rusdy Mastura, Ridha Saleh, menyatakan dukungannya terhadap gagasan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Reforma Agraria.
“Gagasan membentuk satgas Reforma Agaria oleh Gubernur Sulawesi Tengah harus diapresiasi bahkan harus mendapatkan dukungan politik dan sosial dari semua kalangan,” ujar Ridha dalam rilis yang diterima pada Jumat (7/3).
Ridha, yang saat ini tergabung dalam Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, menilai bahwa gagasan ini memiliki relevansi kuat dengan nilai kemanusiaan, hak asasi manusia, serta keberlanjutan sektor pertanian dan perikanan.
Kedua sektor tersebut, menurutnya, sejalan dengan program strategis nasional.
Ia menyarankan bahwa pembentukan Satgas Reforma Agraria sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
- Menjadikan reforma agraria sebagai program strategis daerah.
- Menetapkan skala prioritas dalam pelaksanaannya.
- Mengintegrasikan kebijakan ini dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), khususnya dalam aspek pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pemenuhan hak-hak masyarakat, serta keberlanjutan lingkungan.
Menuru Ridha, hal ini penting sebab Reforma Agraria tidak hanya menyangkut penyelesaian konflik agraria dan redistribusi tanah, tapi di situlah dibutuhkan skala prioritas.
“Sebab reforma agraria ada aspek lahan yang terkait yaitu penataan struktur penguasaan atas tanah, akses atas petani terhadap keadilan serta kebijakan yang melindungi kedaulatan atas pangan,” jelasnya.
Sebagai mantan Komisioner Komnas HAM, Ridha menyoroti bahwa konflik agraria di Sulawesi Tengah umumnya bersifat struktural dan kerap melibatkan kepentingan pemerintah daerah maupun pemodal.
“Dalam konteks itulah pembentukan satgas ini harus di perkuat dengan kekuatan legal dari gubernur dan memerintahkan beberapa OPD garda depan untuk membackup kerja-kerja satgas tersebut, tanpa itu nanti satgasnya bisa akan kelelahan dan tidak dapat bekerja maksimal,”sarannya. *
(dii)