Peta Komando Militer di Sulawesi Berubah, Sulteng Kini Masuk Wilayah Kodam XXIII/Palaka Wira

Palu (deadlinews.com) – Struktur komando militer di Indonesia mengalami perubahan signifikan seiring dengan peresmian enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Salah satu perubahan penting adalah penyesuaian wilayah tanggung jawab Kodam XIII/Merdeka, yang kini hanya membawahi dua provinsi, yakni Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Sebelumnya, Kodam XIII/Merdeka mencakup tiga wilayah di Pulau Sulawesi, yakni Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

Namun, Sulawesi Tengah kini resmi berada di bawah naungan Kodam baru, yaitu Kodam XXIII/Palaka Wira, bersama dengan Provinsi Sulawesi Barat.

Peresmian enam Kodam baru ini dilakukan dalam sebuah upacara militer di Lapangan Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Bandung, pada Minggu pagi (10/8).

“Saya meresmikan enam Kodam baru sebagai bagian dari penguatan pertahanan negara,” ujar Presiden Prabowo dalam pidato resminya.

Pernyataan tersebut menandai langkah strategis dalam reformasi sistem pertahanan teritorial nasional.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat postur pertahanan nasional melalui pemekaran struktur komando, sehingga rentang kendali militer menjadi lebih efektif dan efisien di berbagai wilayah Indonesia.

Berikut daftar enam Kodam baru yang telah diresmikan Presiden Prabowo:

  1. Kodam XIX/Tuanku Tambusai – Mencakup Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

  2. Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol – Mencakup Sumatera Barat dan Jambi

  3. Kodam XXI/Radin Inten – Mencakup Lampung dan Bengkulu

  4. Kodam XXII/Tambun Bungai – Mencakup Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan

  5. Kodam XXIII/Palaka Wira – Mencakup Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

  6. Kodam XXIV/Mandala Trikora – Berpusat di Merauke, mencakup Papua Selatan

Dengan kehadiran Kodam XXIII/Palaka Wira, diharapkan koordinasi pertahanan di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dapat berjalan lebih optimal, serta memperkuat kehadiran TNI AD di kawasan strategis tersebut.*

Fredi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *