Buka Job Fit Pejabat Sulteng, Gubernur: Jangan Tegang, Tunjukkan Gagasan Nyata

Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka kegiatan uji kompetensi dan evaluasi kinerja (job fit) bagi pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (17/4), di Ruang Rapat Polibu, Kantor Gubernur.

Gubernur didampingi oleh Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido dan Sekretaris Daerah Dra. Novalina, MM.

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menekankan bahwa proses job fit bukan ajang yang perlu dihadapi dengan ketegangan, melainkan sebagai kesempatan untuk menunjukkan kapasitas dan inovasi.

“Tidak usah terlalu tegang, tidak perlu juga pakai bahasa tinggi-tinggi. Saya tidak suka yang terlalu akademis. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, karena yang ingin saya lihat adalah ide, gagasan, dan inovasi,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya keselarasan antara gagasan peserta dengan arah pembangunan Sulawesi Tengah, sebagaimana tertuang dalam sembilan program unggulan BERANI.

Menurutnya, seluruh gagasan yang disampaikan dalam proses job fit harus tetap berada dalam kerangka sembilan BERANI.

“Silakan tuju maksimal dua dinas. Jangan hanya satu, karena kita tidak tahu di mana posisi yang akhirnya cocok. Yang penting, tunjukkan di mana Anda bisa membawa perubahan dan lompatan kinerja,” ujarnya.

Menepis isu adanya praktik “orang dalam”, Anwar Hafid menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara terbuka dan berbasis kompetensi.

“Tidak ada orang dekat, tidak ada orang dalam. Siapa pun yang bisa meyakinkan saya dan Ibu Wagub bahwa organisasi ini bisa dibawa lebih baik, silakan. Yang penting visi dan gagasannya jelas dan terukur,” jelas Anwar.

Ia juga mendorong seluruh pejabat untuk berpikir kreatif (out of the box) dan berani mengambil langkah-langkah luar biasa dalam menjalankan tugas pemerintahan.

“Saya ingin kalian semua menjadi gubernur di dinas masing-masing. Pahami pola pikir kami. Fokus, sederhana, dan terukur. Kalau semua bisa begitu, saya dan Ibu Wagub bisa santai,” ucapnya sambil tersenyum.

Menurutnya, uji kompetensi ini tidak hanya bertujuan mengisi jabatan kosong, tetapi juga mengevaluasi kesesuaian antara visi pimpinan daerah dan potensi kinerja pejabat.

Jika tidak ditemukan kecocokan, bukan tidak mungkin jabatan tersebut akan dilelang secara terbuka.

Menutup sambutannya, Anwar Hafid menegaskan bahwa ukuran keberhasilan seorang pejabat adalah hasil yang nyata dan terukur.

“Berapa volume yang bisa dicapai, berapa uang yang bisa beredar, itulah ukuran keberhasilan. Jangan lagi berpikir biasa-biasa saja. Saya cari orang yang luar biasa,” ujarnya.

Sebanyak 50 pejabat mengikuti uji kompetensi ini, terdiri dari 45 pejabat pimpinan tinggi pratama dari lingkup Pemprov Sulteng serta 5 pejabat dari kabupaten/kota, yaitu 2 orang dari Morowali, 1 dari Sigi, dan 2 dari Kota Palu.

Proses seleksi dipimpin oleh panitia yang diketuai oleh Sekda Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina, dengan empat anggota, yakni Ahmad Husin Tambunan dari Itjen Kemendagri serta tiga akademisi Universitas Tadulako: Prof. Dr. Djayani Nurdin, Prof. Dr. H. Slamet Riadi Cante, dan Dr. Surahman.*

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *