Ngobrol Produktif Ala Gubernur Sulteng Bersama Buruh dalam Momentum May Day

Palu (deadlinews.com) – Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Wakil Gubernur, dr. Reny Lamadjido, menggelar diskusi produktif bertajuk Berani Ngopi (Ngobrol Produktif) bersama serikat buruh/pekerja dan para pemangku kepentingan di Kafe Tanaris, Palu, Kamis (1/5).

Inovasi Berani untuk buruh Sulteng

Dalam forum yang berlangsung hangat itu, Anwar Hafid memaparkan sejumlah inovasi dalam kerangka program Berani (Bersama Anwar-Reny untuk Inovasi), yang fokus pada perlindungan dan peningkatan kesejahteraan buruh di Sulawesi Tengah.

Salah satu inovasi utamanya adalah pembentukan kantor gabungan satu atap di setiap kabupaten.

Di dalamnya akan hadir perwakilan dinas-dinas provinsi, termasuk UPT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, guna memudahkan pelayanan dan penyelesaian persoalan hubungan industrial secara cepat, tepat, dan tuntas.

Dorong pembentukan PHI di kawasan industri

Anwar Hafid juga menyoroti pentingnya kehadiran Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) di daerah padat karya seperti Morowali.

Ia mengatakan bahwa Mahkamah Agung telah menjadwalkan pertemuan pada 12 Mei 2025 untuk membahas pendirian PHI di wilayah tersebut.

“Intinya untuk memudahkan pekerja kita jika ada masalah industrial cukup diselesaikan di situ (Morowali),” ujarnya.

Jaminan sosial dan beasiswa untuk buruh

Untuk mendukung kesejahteraan buruh korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Anwar memastikan akses layanan kesehatan tetap tersedia melalui program Berani Sehat, meski kepesertaan BPJS Kesehatan mereka sudah tidak ditanggung perusahaan.

Sementara itu, anak-anak buruh yang berprestasi dapat mengakses beasiswa melalui program Berani Cerdas.

Kebijakan satu harga lewat Berani murah

Pemprov Sulteng juga berupaya mewujudkan kebijakan satu harga bahan pokok melalui program Berani Murah.

Pemerintah akan menyubsidi biaya distribusi logistik ke daerah-daerah terjauh, agar harga kebutuhan pokok seperti beras di Palu setara dengan harga di Morowali dan Buol.

Perkuat LKS dan pengawasan TKA

Anwar Hafid menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit sebagai forum konsultatif antara pemerintah, buruh, dan pengusaha.

Ia juga menyampaikan langkah konkret untuk memperkuat pengawasan terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA), khususnya di bandara Palu dan Morowali.

Petugas Disnakertrans akan ditugaskan untuk memverifikasi visa kerja TKA guna mencegah penyalahgunaan visa turis dan pelanggaran wilayah kerja.

“Ambil manifest di bandara, cek ke pusat apakah benar atau tidak visanya,” tegasnya.

UMP dan transfer keterampilan jadi fokus lanjutan

Pemerintah provinsi juga akan mengawal tahapan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026.

Selain itu, setiap TKA diwajibkan memiliki pekerja lokal binaan agar terjadi transfer ilmu, sehingga memberdayakan tenaga kerja lokal dan mampu bersaing.

Simbol kepedulian: santunan dan beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan

Di akhir acara, Anwar Hafid, Reny Lamadjido, dan Kadis Nakertrans, Arnold Firdaus, secara simbolis menyerahkan santunan jaminan kematian dan beasiswa pendidikan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga penerima manfaat.

May Day jadi ruang dialog strategis

Kegiatan Berani Ngopi di Hari Buruh ini menjadi ruang dialog interaktif yang memperkuat keberpihakan pemerintah provinsi terhadap kesejahteraan buruh.

“May Day ini kita diskusi supaya dapat banyak informasi seputar ketenagakerjaan dari teman-teman pekerja,” pungkas tutup Anwar Hafid, seraya menegaskan dengan gurau bahwa inovasi dapat lahir dari obrolan cerdas sambil menikmati secangkir kopi.

Acara tersebut turut dihadiri Anggota DPRD Sulteng, Arnila M. Ali; Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo; unsur forkopimda; Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan; perwakilan serikat pekerja/buruh; para kadis nakertrans kabupaten/kota; serta stakeholder terkait lainnya.*

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *