Peresmian Jembatan IV Palu Ditunda karena Pertimbangan Teknis

Palu (deadlinews.com) – Peresmian Jembatan IV Palu yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 harus ditunda.

Penundaan ini disebabkan oleh sejumlah tahapan teknis yang belum sepenuhnya diselesaikan, terutama yang berkaitan dengan standar kelayakan dan keselamatan konstruksi jembatan.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Dadi Muradi, menjelaskan bahwa meskipun secara fisik pembangunan jembatan telah rampung, sejumlah prosedur teknis masih harus dijalankan sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Secara fisik jembatan sudah selesai. Namun, sesuai SOP, Jembatan IV harus menjalani uji beban (loading test) terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan audit keselamatan oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan,” ujar Dadi saat ditemui di ruang kerjanya di Palu, Senin (7/7).

Ia menambahkan bahwa proses loading test dan audit keselamatan akan dimulai dalam bulan ini, guna mempercepat penerbitan sertifikat layak fungsi.

Sertifikat ini merupakan syarat mutlak sebelum jembatan diresmikan dan dibuka untuk umum.

Menurut Dadi, Jembatan IV Palu memiliki karakteristik khusus karena memiliki bentang lebih dari 100 meter.

Oleh karena itu, evaluasi struktur harus dilakukan secara menyeluruh dan ketat untuk memastikan bahwa jembatan tersebut aman dan memenuhi standar nasional.

“Kami memahami antusiasme masyarakat yang ingin segera menggunakan jembatan ini. Tapi keselamatan adalah prioritas utama. Mohon bersabar hingga semua prosedur selesai,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Jembatan IV Palu merupakan salah satu ikon Kota Palu yang runtuh akibat gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018.

Runtuhnya jembatan ini menjadi simbol dahsyatnya dampak bencana yang merenggut ribuan nyawa serta merusak berbagai infrastruktur vital di Sulawesi Tengah.

Pembangunan kembali Jembatan IV merupakan bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Diharapkan, kehadiran kembali jembatan ini tidak hanya memulihkan konektivitas wilayah, tetapi juga menjadi lambang ketahanan dan semangat bangkit masyarakat Palu.*

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *