Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) terpilih, Anwar Hafid, menegaskan bahwa pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat sebesar Rp257 miliar tidak akan menghentikan program-program prioritasnya.
Meskipun harus melakukan penyesuaian anggaran, ia memastikan sektor pendidikan dan kesehatan tetap menjadi fokus utama dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.
Penyesuaian ini dilakukan sebagai respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur pemotongan anggaran daerah.
Menurut Anwar Hafid, langkah efisiensi akan dilakukan tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat.
Ia menyebut efisiensi anggaran berarti menghilangkan belanja yang tidak terlalu mendesak.
Salah satu skema yang akan ia lakukan adalah menyesuaikan jumlah penerima manfaat tanpa mengorbankan program utama.
“Misalnya, jika sebelumnya kami menargetkan 50.000 penerima manfaat, jumlahnya mungkin akan disesuaikan dengan kondisi anggaran,” jelasnya usai menghadiri rapat paripurna Pengesahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Terpilih oleh DPRD Sulteng, Senin (10/2).
Terkait masalah anggaran, salah satu strategi yang disiapkan untuk mengatasi keterbatasan anggaran adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemerintahan di bawah tampuk Anwar Hafid berencana mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor, terutama kendaraan perusahaan yang masih menggunakan pelat luar daerah.
“Kami akan memastikan kendaraan yang beroperasi di Sulawesi Tengah menggunakan pelat daerah ini, sehingga pajaknya masuk ke kas daerah. Selain itu, kami juga akan memaksimalkan pajak air permukaan yang memiliki potensi besar,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah provinsi akan memperkuat peran Perusahaan Daerah (Perusda) agar dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap pendapatan daerah.
Meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran, Anwar Hafid tetap optimistis bahwa program prioritasnya dapat berjalan dengan baik. Ia berharap masyarakat Sulawesi Tengah dapat segera merasakan manfaat dari kebijakan yang diterapkan di awal masa kepemimpinannya.*
(dii)