Palu (deadlinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) di bawah kepemimpinan Gubernur, Anwar Hafid tengah mempersiapkan langkah strategis untuk menyusun program kesejahteraan nelayan berbasis kebutuhan riil di lapangan.
Salah satu upaya prioritas adalah menyelenggarakan sarasehan bersama perwakilan kelompok nelayan dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng guna mematangkan implementasi program unggulan BERANI Tangkap Banyak.
Program ini merupakan bagian dari fokus Pemprov Sulteng dalam memperkuat sektor kelautan dan perikanan sekaligus mendorong pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir.
“Dari sekarang hingga 2029, saya ingin program ini benar-benar berdampak bagi nelayan. Kita harus tahu berapa kelompok nelayan aktif dan berapa kapal tangkap yang dibutuhkan,” tegas Anwar dalam rapat bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba, beserta jajaran, di ruang kerjanya, Sabtu (12/7).
Anwar mengidentifikasi dua kebutuhan utama yang mendesak, yaitu kapal purse seine (pelingkar) dan kapal penangkap tuna.
Untuk itu, Pemprov sedang menyusun rencana pengadaan kapal tangkap secara bertahap dalam lima tahun ke depan, dimulai pada 2026.
Sebelum eksekusi pengadaan, Anwar Hafid menekankan pentingnya mendengar aspirasi nelayan melalui forum konsultasi yang terbuka dan terstruktur.
Tujuannya adalah memastikan setiap kebijakan benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat, bukan sekadar pendekatan top-down.
“Kita perlu tahu apa yang paling dibutuhkan nelayan kita, jenis armada seperti apa yang cocok, dan pola pendampingan seperti apa yang mereka butuhkan. Kalau bisa, forum ini juga melibatkan pihak kementerian dan praktisi perikanan,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba, melaporkan pengembangan sistem logistik ekspor untuk meningkatkan daya saing produk perikanan, khususnya tuna dan cakalang.
Salah satu inovasinya adalah penggunaan kapal pengiring agar hasil tangkapan tiba di pelabuhan maksimal lima hari sebelum diekspor ke Jepang.
Gubernur mendukung penuh langkah ini dan mendorong uji coba segera dilaksanakan.
Program BERANI Tangkap Banyak juga dirancang dengan pendekatan pemberdayaan, termasuk dukungan operasional awal bagi nelayan kecil seperti BBM, logistik, dan akses pasar.
Dukungan ini bersifat stimulus untuk mendorong kemandirian nelayan.
Gubernur menegaskan pentingnya data kelompok nelayan berbasis wilayah serta kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar program tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat pesisir. *
(dii)