Palu (deadlinews.com) — Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menerima audiensi dari PT BUMA Renewable Energy di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (28/7).
Pertemuan tersebut membahas peluang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan penerapan efisiensi energi di lingkungan pemerintahan daerah, sebagai bagian dari mendukung transisi energi nasional menuju sumber yang bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Dalam pemaparannya, Direktur PT BUMA Renewable Energy, Arya Pradipta, menyampaikan konsep efisiensi energi melalui pemanfaatan teknologi berbasis panel surya, penggunaan lampu LED hemat energi, sistem sensor otomatis, hingga pemantauan konsumsi energi secara digital dan real time.
Menurutnya, efisiensi penggunaan energi melalui model ini dapat mencapai lebih dari 50 persen.
“Kami sudah menerapkan model ini di sejumlah kantor dengan hasil penghematan yang signifikan, tanpa mengurangi kenyamanan, hanya melalui teknologi hemat energi dan kontrol pemakaian,” jelas Arya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa investasi awal akan ditanggung oleh mitra investor mereka, tanpa membebani anggaran daerah di tahap awal. Skema pembayaran dilakukan melalui sistem bagi hasil dari nilai penghematan energi yang tercapai.
“Misalnya efisiensi 50 persen, maka setengah dari penghematan itu bisa dibagi antara investor dan pemerintah daerah. Ini tidak membebani APBD, bahkan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelola melalui BUMD,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar Hafid memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.
Ia bahkan mendorong agar skema ini segera diujicobakan pada satu atau dua kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai langkah awal sebelum diimplementasikan secara luas.
“Kalau hasilnya benar seperti yang dipaparkan, saya akan minta seluruh OPD pakai. Kita sudah terlalu lama boros listrik. Ini bukan soal penghematan semata, tapi tanggung jawab kita dalam menjaga lingkungan,” tegas Anwar Hafid.
Gubernur menekankan bahwa efisiensi energi merupakan solusi strategis untuk menekan beban operasional birokrasi dan mengalihkan anggaran ke sektor-sektor yang lebih menyentuh masyarakat.
“Kalau kita bisa hemat ratusan juta dari listrik tiap tahun, dana itu bisa kita alihkan untuk beasiswa, kesehatan, atau membantu desa-desa. Ini bukan lagi pilihan, ini keharusan,” ujarnya.
Ia juga membuka peluang agar pengelolaan kerja sama ini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sehingga selain efisiensi energi, kerja sama ini juga dapat memberi kontribusi langsung terhadap perekonomian daerah.
Sebagai tindak lanjut, PT BUMA Renewable Energy bersama Dinas ESDM Provinsi Sulteng akan melakukan survei teknis pada beberapa gedung kantor OPD untuk mengidentifikasi potensi efisiensi energi yang bisa segera direalisasikan.*
Fredi