Gubernur dan PWI Sulteng Bantu Pemulangan Jenazah Jurnalis Senior, Situr Wijaya

Kabar duka menyelimuti dunia pers Sulawesi Tengah

Jakarta (deadlinews.com) – Situr Wijaya (32), jurnalis sekaligus pendiri media online insulteng.id, ditemukan meninggal dunia di sebuah penginapan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, pada Jumat (4/4).

Jenazah almarhum ditemukan dalam kondisi tertelungkup dan sempat berada di dalam mobil ambulans selama lebih dari 10 jam sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh istri almarhum, Selfi, pada pukul 12.00 WITA.

Mendengar kabar tersebut, sejumlah rekan seprofesi almarhum langsung bergerak cepat untuk mengurus proses pemulangan jenazah ke kampung halaman.

Pihak keluarga, dibantu oleh sesama jurnalis, segera menghubungi kepolisian Jakarta guna meminta proses visum untuk mengetahui penyebab pasti kematian Situr.

“Setelah menerima kabar duka dan melihat foto dan video almarhum, atas petunjuk ketua PWI Sulteng, Tri Putra Toana kami berinisiatif untuk menghubungi kepolisian dijakarta agar jenasahnya dibawa ke RS Polri untuk keperluan visum,” ujar Heru, Ketua PWI Peduli, yang dipercaya keluarga untuk mengurus jenazah almarhum di Jakarta.

Sekitar pukul 20.00 WIB, setelah berkoordinasi dengan Polsek Kebon Jeruk, jenazah akhirnya diambil alih oleh pihak kepolisian dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

“Informasi ini disampaikan langsung oleh Panit Reskrim Polsek Kebun Jeruk, Iptu Tulus kepada kami,” tambah Heru.

Dalam proses pendampingan, PWI Sulteng bersama AJI Palu dan para jurnalis di Sulawesi Tengah turut serta membantu dan mengawal penanganan jenazah, termasuk proses pemulangan ke kampung halaman almarhum di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi.

Gubernur Sulteng bantu pemulangan jenazah almarhum

Sebagai bentuk kepedulian, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, turut memberikan bantuan dana sebesar Rp25 juta untuk biaya pemulangan jenazah.

“Gubernur menyumbangkan uang pemulangan jenazah sebesar Rp25 juta, ditranfer langsung ke rekeningku,” ujar Selfi, istri almarhum.

Jenazah Situr Wijaya direncanakan akan dipulangkan setelah seluruh proses visum dan autopsi selesai dilakukan.

Pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya Gubernur Sulteng serta komunitas jurnalis di seluruh Indonesia.

Keluarga juga memohon maaf jika semasa hidup almarhum pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan.

Profil singkat Alm. Situr Wijaya

Situr Wijaya lahir di Purworejo pada 1 Agustus 1992. Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Ayahnya berasal dari Palembang, sementara ibunya berasal dari Purworejo.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Dalam karier jurnalistiknya, Situr pernah bekerja di media Mercusuar dan Sulteng Raya (Group Triputra), serta menjadi kontributor untuk sejumlah TV dan radio swasta nasional.

Terakhir, ia mendirikan media online independen bernama insulteng.id.*

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *