Curhat Siswa yang Keracunan MBG di Palu

“Makanannya lambat tatang, ikannya mirip lauk lama yang figoreng ulang. Jangan lagi-lagi”

Palu (deadlinews.com) – Puluhan pelajar dari MTs SIS Al Jufri Tatura dan SMK Bina Potensi Kota Palu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (27/8).

Salah satu siswa, Aura (15), pelajar kelas 1 SMK Bina Potensi, menceritakan pengalamannya. Ia mengaku mulai merasakan reaksi sekitar setengah jam setelah makan.

“Reaksinya, sekitar setengah tiga (pukul 14.00). Makanan dikasih jam 2, karena tadi telat diantar,” ujar Aura saat ditemui usai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Woodward Palu, Rabu malam.

Aura menuturkan, lauk ikan goreng yang disantapnya terasa aneh dan menyebabkan sensasi gatal di lidah. Ia menduga ikan tersebut sudah lama dimasak kemudian digoreng ulang.

“Tadi itu yang bikin sampe kitorang begini itu ikannya, ikannya gatal. Ikannya itu kayak ikan yang sudah lama yang digoreng ulang, baru dikasih ke siswa,” curhatnya.

Dengan nada bergurau, Aura berpesan agar pihak pengelola MBG lebih memperhatikan kualitas makanan yang disajikan.

“Kalau bisa jangan lagi bakasih makanan begitu, trauma,” katanya.

Wakil Kepala MTs SIS Al Jufri Tatura, Betsi Supit, turut membenarkan adanya dugaan masalah pada lauk ikan cakalang goreng kering.

“Kami menduga masalahnya pada ikan cakalang goreng kering. Sebelum anak-anak makan, saya sempat mencicipinya dan langsung merasa gatal,” ujarnya saat ditemui di RS Bala Keselamatan (BK) Palu.

Menurut Betsi, setelah makan, sejumlah siswa mengalami gejala gatal-gatal, pusing, mual, hingga sesak napas. Kondisi sebagian siswa bahkan cukup parah hingga harus diinfus dan dibantu pernapasan dengan tabung oksigen.

“Setelah makan, beberapa anak merasa pusing, muncul gatal-gatal, dan ada yang muntah. Satu jam kemudian kondisinya semakin parah sehingga kami langsung melarikan mereka ke rumah sakit,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, 10 siswa dari MTs SIS Al Jufri dan 10 siswa dari SMK Bina Potensi dirawat intensif. Hingga sore hari, sebanyak 20 pelajar masih menjalani perawatan di RS BK Palu.

Insiden ini terjadi pada hari ketiga penyaluran program MBG yang baru berjalan sejak Senin (25/8).

Dari 13 sekolah penerima, kasus keracunan hanya terjadi di dua sekolah yang berada di bawah Yayasan Bina Potensi Warga Indonesia di Jalan Darussalam, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan.

Menu makanan pada hari itu terdiri dari ikan cakalang goreng kering, tempe, sayur wortel, dan nasi. Makanan tiba di sekolah sekitar pukul 13.00 WITA dan dibagikan setelah salat.

Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyalur MBG langsung mendatangi rumah sakit untuk memantau perkembangan kondisi para pelajar.

Orang tua siswa dan pihak sekolah berharap pemerintah segera menelusuri penyebab pasti insiden ini agar tidak terulang kembali.*

Fredi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *