Palu (deadlinews.com) – Jagat media sosial Tanah Air tengah diramaikan dengan tren mengganti foto profil dan unggahan foto menggunakan latar dengan tone warna Brave Pink, Hero Green, dan Resistance Blue.
Fenomena ini bukan sekadar tren visual, melainkan bentuk solidaritas, perlawanan, dan harapan rakyat yang lahir dari gelombang demonstrasi beberapa waktu terakhir.
Warna-warna tersebut hadir dari kisah nyata yang menyentuh publik. Brave Pink terinspirasi dari sosok seorang ibu berhijab merah muda yang berdiri di depan aparat dengan hanya membawa bendera merah putih di bilah bambu pada aksi di Senayan, Jakarta, 28 Agustus 2025.
Potret keberanian ini beredar luas dan menginspirasi warganet hingga kemudian diabadikan dalam simbol pink yang kini ramai digunakan. Warna pink, yang biasanya identik dengan kelembutan, bergeser makna menjadi simbol keberanian sipil dan optimisme perlawanan damai.
Sementara itu, Hero Green lahir dari duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas setelah terlindas kendaraan Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.
Affan saat itu tidak ikut aksi, melainkan tengah mengantarkan pesanan makanan. Warna hijau yang identik dengan jaket ojek online kini menjadi lambang solidaritas, kehilangan, sekaligus kekuatan kolektif.
Dalam banyak unggahan, warna ini kerap dibarengi dengan tulisan “Transparansi. Reformasi. Empati.” sebagai pesan moral di balik aksi massa.
Adapun Resistance Blue atau biru perlawanan pertama kali muncul pada Agustus 2024 sebagai simbol “Peringatan Darurat Demokrasi” saat menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang dianggap melemahkan demokrasi.
Kini, warna biru tua itu kembali digunakan dalam aksi protes terhadap DPR, aparat, dan presiden, menjadi penanda kesadaran rakyat dalam melawan kesewenang-wenangan.
Secara psikologis, warna memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan. Pink sering diasosiasikan dengan keramahan, keceriaan, dan empati, sementara hijau melambangkan harmoni, keseimbangan, dan kedamaian.
Dalam konteks gerakan ini, kedua warna tersebut mengalami pergeseran makna—dari kelembutan menjadi keberanian, dari kehidupan menjadi solidaritas atas kehilangan. Sedangkan biru tampil sebagai penanda perlawanan terhadap ancaman demokrasi.
Tren digital ini meluas dengan banyak warganet mengganti foto profil mereka menggunakan latar warna pink, hijau, dan biru. Tersedia pula filter digital khusus yang memudahkan ekspresi solidaritas secara visual.
Fenomena ini membuktikan bahwa warna dapat menjadi bahasa visual yang kuat dalam menyampaikan pesan sosial dan politik.
Tren Brave Pink, Hero Green, dan Resistance Blue bukan sekadar warna, melainkan representasi dari semangat perjuangan, keberanian, serta solidaritas rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.*
Fredi