Palu (deadlinews.com) – Ketua Utama Alkhairaat, HS Alwi bin Saggaf Aljufri bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Jamaluddin Mariadjang, Kamis (28/11), menerima kunjungan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido.
Turut serta dalam rombongan, istri dan adik kandung Anwar Hafid yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sulteng, Syarifuddin Hafid.
Pada kesempatan itu, Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, mendengarkan langsung penjelasan dari pasangan Anwar-Reny mengenai hasil suara yang telah mereka peroleh.
Kepada Habib Alwi, Anwar Hafid menyampaikan bahwa berdasarkan hasil hitung cepat yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei, ia dan Reny Lamadjido dinyatakan unggul dalam perolehan suara Pilkada Gubernur Sulteng 2014.
Pasangan Anwar-Reny dinyatakan menang lewat quick count dari Indikator Politik, Poltracking, dan Charta Politika Indonesia. Mereka meraih suara tertinggi dari dua paslon lainnya.
Mendengar itu, Habib Alwi mengucapkan selamat pada Anwar-Reny, sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng terpilih periode 2024-2029.
Meski demikian – kata dia, semua pihak harus tetap bersabar sembari menunggu hasil perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia juga meminta PB Alkhairaat untuk ikut mengawal jalannya perhitungan suara resmi oleh KPU Sulteng.
“Diperintahkan kepada PB Alkhairaat untuk ikut mengawasi, sekaligus melakukan advokasi bila ada proses yang dianggap menyelewengkan suara rakyat selama proses perhitungan suara. Alkhairaat berkewajiban melahirkan pemimpin yang jujur, teladan, dan istiqamah,” tegas Habib Alwi.
Sekjen PB Alkhairaat, Jamaluddin Mariadjang, juga menyampaikan bahwa hasil quick count yang dilakukan secara bertanggungjawab dan menggunakan prosedur metodologi survei yang reliable dan dikerjakan oleh lembaga yang professional, harus dianggap sebagai kaidah-kaidah dalam pengambilan keputusan politik yang bersifat inferensial dan terbuka.
“Masyarakat pada umumnya sudah punya pengetahuan ini dalam menyimpulkan suatu hal dengan menggunakan informasi terbatas dari sampel (hanya beberapa subjek data) untuk memperoleh gambaran karakter populasi yang luas dan menyeluruh,” jelas Jamaluddin.
Menurutnya, sepanjang tidak ada penyangkalan dengan menggunakan prosedur atau metodologi survei yang serupa, maka hasil quick count Pilgub Sulteng yang telah dirilis lembaga survey tersebut, dianggap sebagai kesimpulan yang paling mendekati kebenaran untuk mengantar pada hasil akhir perhitungan KPU Sulteng.
“Jika ada pihak yang berupaya memanipulasi data perolehan suara, maka ini tindakan memalukan dan moralitas amat buruk dari oknum tertentu, tak peduli apakah mereka kalangan aktifis politik atau penguasa. Mungkin saja mereka itu pelancong-pelancong yang terancam kehilangan akses kekuasaan. Perilaku buruk mereka harus dilawan melalui keikutsertaan struktural Alkhairaat dalam pengawasan di masyarakat,” tutup Sekjen. ***
_dii