_ Hiruk pikuk kampanye dalam kontestasi politik pemilihan kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun walikota telah usai, seiring dilantiknya pasangan pemenang dalam pemilukada 27 November 2024 itu.
Ada harapan besar dari masyarakat di pundak para pemimpin baru terpilih di daerahnya masing-masing.
Adalah Dr. Anwar Hafid, M.Si. – dr. Reny A Lamadjido, Sp.Pk, M.Kes., pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Sulawesi Tengah periode 2025-2030 yang menjadi tumpuan harapan masyarakat guna mencapai kesehjateraan, sehat dan berpendidikan.
Ada 9 program yang menjadi isi atau isu di setiap kampanye Anwar – Reny. Tiga di antaranya sangat mendesak untuk diwujudkan.
Ketiga program kerakyatan yang sangat dinanti-nanti rakyat Sulteng itu yakni pelayanan kesehatan gratis hanya dengan kartu tanda penduduk (KTP).
Sesuai janji kampanyenya, pasangan nomor urut 2 dengan tagline Bersama Anwar – Reni/y (BERANI) ini warga Sulteng di manapun dirawat akan dibiayai oleh pemerintah provinsi Sulteng. Sehingga Sulteng Sehat.
Janji politik kedua adalah Anak Miskin Bisa Sekolah (Nambaso). Nambaso ini di mana kepemimpinan Anwar – Reny akan membantu dan mewujudkan pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu, mulai dari tingkat Sekolah Menengah Atas sampai ke Perguruan Tinggi.
“Satu rumah satu sarjana,”kata Anwar Hafid di setiap kampanyenya.
Karena untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menegah Pertama (SMP) itu adalah domain para kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota. Sedangkan SMA dan yang sederajat sampai perguruan tinggi itu adalah tanggungjawab pemprov.
Kemudian program ketiga adalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di pedesaan. Hal ini juga sangat penting direalisasikan secara bertahap.
Sebab soal infrastruktur jalan dan jembatan merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat dari desa yang satu ke desa lainnya, bahkan menjadi penghubung antara ibu kota kecamatan, desa dan kabupaten.
Perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan atau disebut oleh Anwar Hafid dalam kampanyenya sebagai 1000 kilometer tol desa.
Karena dengan baiknya jalan dan jembatan di pedesaan, masyarakat desa dapat memasarkan hasil – hasil produksi pertaniannya ke kota.
Beberapa daerah di Sulteng sangat membutuhkan infrastruktur jalan dan jembatan untuk dapat terkoneksi ke ibu kota kabupaten.
Salah satunya adalah Kecamatan Riopakava, Kabupaten Donggala. Daerah yang kaya akan perkebunan kelapa sawit ini, sangat sulit dari sisi jalan dan jembatan.
Bayangkan untuk mencapai ibu kota kecamatan dan beberapa desa lainnya, harus melewati kabupaten lain di luar Sulteng.
Adalah Kabupaten Pasangkayu Sulbar, tepatnya di Kecamatan Tikke yang harus dilalu untuk mencapai Kecamatan Riopakava Kabupaten Donggala, Sulteng itu.
Melihat kondisi di mana warga Donggala di Riopakava harus memutar ke Pasangkayu, Sulbar untuk dapat mencapai desanya, maka Gubernur Anwar Hafid saat berkampanye menjanjikan pembukaan dan pembangunan ruas jalan dari Banawa Selatan ke Riopakava.
Sehingga tidak perlu lagi memutar ke Pasangkayu Sulbar untuk mencapai kecamatan paling ujung Donggal Sulteng itu.
Hari ini Minggu (2/3-2025), Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Anwar – Reny tiba di Palu setelah mengikuti penyamaan visi dan missi program pembangunan pemerintah pusat yang disebut retret di Magelang, Jawa Tengah.
Retret ini memperkenalkan program Presiden Prabowo yang disebut Astacita yang dicanangkan untuk 5 tahun ke depan. Kalau dulu, Jokowi punya Nawacita.
Anwar – Reny tiba di Palu sekitar pukul 6:30 Wita dan disambut ratusan warga Kota Palu termasuk para pejabat di lingkup Pemprov Sulteng, tokoh adat, relawan dan koalisi partai pengusung.
Realisasi Sulteng sehat Nambaso itu menjadi harapan besar masyarakat untuk segera direlisasikan dalam tempo 100 hari sejak Senin besok (3/3-2025) hingga 5 tahun ke depan.
Ayo bersama-sama terus mengawal, mengawasi dan mengkritisi jalannya roda pemerintahan dan pembangunan di bawah kepemimpinan Anwar – Reny.
“Akhirnya kami ucapkan selamat bekerja untuk rakyat, daerah, negara dan bangsa.” *
(dii)