Anwar Hafid Kepada OPD Sulteng: Jangan Alergi dengan Wartawan, Kritik Itu Vitamin

Palu (deadlinews.com) – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid menegaskan pentingnya membangun keterbukaan informasi antara pemerintah dan media.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan “BERANI Ngopi” (Ngobrol Produktif Bersama Pers) yang digelar di Tanaris Coffee, Kota Palu, pada Sabtu pagi, (10/5).

Dalam suasana hangat dan akrab tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur, Reny Lamadjido; para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD); serta insan pers dan jurnalis dari berbagai media di Sulawesi Tengah.

Dalam momentum itu, Anwar Hafid menyampaikan pesan penting bahwa tidak boleh ada sekat antara pemerintah dan pers.

Ia meminta seluruh OPD untuk tidak bersikap tertutup apalagi menghindari wartawan.

“Jangan alergi dengan wartawan. Kalau soal kedinasan, itu wajib dijawab. Ceritakan, jangan ditutup-tutupi,” tegasnya.

Menurut Anwar Hafid, informasi kedinasan adalah hak publik yang harus disampaikan secara transparan.

Ia bahkan menyebut kritik dari media sebagai “vitamin” yang penting bagi kesehatan pemerintahan.

“Kalau media masih ribut, itu bagus. Artinya masih ada perhatian. Tapi kalau sudah sunyi, itu bahaya. Bisa jadi rakyat sudah tidak peduli lagi,” ujarnya.

Bagi Anwar Hafid, keterbukaan informasi tidak hanya merupakan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi juga nilai moral dan agama.

“Sampaikan kebenaran itu untuk diketahui orang banyak,” katanya dengan lugas.

Anwar Hafid juga mendorong agar OPD aktif menjalin komunikasi dengan wartawan dalam memperkenalkan program-program pemerintah kepada masyarakat.

Menurutnya, hubungan yang harmonis dengan media sangat penting untuk menyosialisasikan program-program pemerintah secara luas kepada masyarakat.

Ia bahkan mewacanakan agar kegiatan serupa dapat digelar secara rutin oleh masing-masing OPD.

“Sekarang saya mulai dengan acara ngopi seperti ini. Ke depan, giliran kepala OPD yang undang rekan-rekan media,” harapnya.

Sebagai Ketua Partai Demokrat Sulteng dan mantan Bupati Morowali dua periode, Anwar mengaku telah lama menjalin hubungan baik dengan media.

Ia ingin tradisi itu dilanjutkan dalam kepemimpinannya di tingkat provinsi.

Ia juga menekankan bahwa media harus tetap menjalankan fungsi kontrol sosial secara profesional.

“Kalau ada program yang tersendat, biarkan media investigasi. Biar publik tahu. Jangan ditutupi,” ujarnya.

Gubernur Anwar Hafid berharap sinergi antara pemerintah dan media dapat memperkuat pemerintahan yang bersih, transparan, dan dekat dengan rakyat.

Dengan komunikasi yang terbuka dan produktif, pembangunan di Sulawesi Tengah dapat berjalan efektif, tepat sasaran, dan senantiasa mendapat pengawasan publik.*

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *