Rachmansyah-Harsono Tampil Paripurna dalam Debat Kedua Kandidat Bupati Morowali 2024

Morowali (deadlinews.com) – Pasangan calon (paslon) Bupati Morowali 2024, Rachmansyah Ismail dan Harsono Lamusa tampil sempurna dalam acara ‘Debat Kandidat Bupati Morowali 2024’ putaran kedua

Debat tersebut digelar oleh KPU Kabupaten Morowali di Gedung Serba Guna Bungku Tengah Kabupaten Morowali dan disiarkan langsung melalui iNews TV, Sabtu, (2/11).

YouTube Official iNews

Rachmansyah-Harsono yang notabene berasal dari kalangan ‘birokrasi tulen’ mampu menunjukkan kapasitas sebagai calon pemimpin yang ‘ideal’ untuk menakhodai Morowali.

Keduanya tampil menguasai panggung, juga secara mendalam memahami materi debat yang telah disiapkan oleh panelis dari kalangan akademisi yang ditunjuk oleh KPU Morowali.

Misalnya saat Rachmansyah – Harsono disodorkan pertanyaan oleh moderator dengan subtema ekonomi inklusif, “bagaimana strategi mereka membangun dan melindungi usaha mikro kecil atau UMKM di tengah gempuran investasi berskala makro?.”

Menjawab itu, Rachmansyah menyebut akan tetap mempertahankan ekonomi inklusif seiring masifnya investasi makro yang masuk di Kabupaten Morowali, dengan tetap melindungi dan menghidupkan ekonomi kecil masyarakat.

“Ada beberapa program ekonomi kecil masyarakat tetap yang harus dilindungi dan dihidupkan, misalnya pemberian permodalan BUMDes Rp1 miliar per tahun, mobil serbaguna berbasis desa, dan memberikan anggaran desa Rp1 miliar hingga Rp3 miliar per desa per tahun,” papar Rachmansyah disambut riuh tepuk tangan pendukung dan relawan yang hadir.

Rachmansyah-Harsono juga memaparkan program untuk membangun dusun mandiri, dengan anggaran setiap dusun Rp100 juta hingga Rp300 juta per tahun.

“Itu semua Inshaallah, untuk mempertahankan transformasi ekonomi, dan ini untuk mempertahankan pelaku ekonomi kecil dengan adanya investasi makro di Kabupaten Morowali,” seru mantan Kadis ESDM Sulteng itu.

Tidak sebatas memiliki program pengentasan kemiskinan di Morowali, Rachmansyah-Harsono  juga menjabarkan akar penyebab mengapa di Bumi Tepe Asa Moroso,  angka kemiskinan tercatat masih tinggi dari rata-rata nasional.

Cawabup Harsono menyebut penyebab masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Morowali karena adanya kebijakan Pemda Morowali terkait warga yang pindah ke Morowali dalam rangka mencari kerja.

Harsono yang juga mantan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah menyebutkan bahwa banyak masyarakat dari luar daerah yang datang ke Morowali untuk bekerja, harus melakukan perpindahan domisili (KTP) berdasarkan kebijakan Bupati yang berlaku saat ini.

“Oleh karena telah tercatat sebagai masyarakat Kabupaten Morowali, jika para pendatang tersebut tidak mendapatkan pekerjaan (menganggur), maka mereka akan tercatat sebagai masyarakat miskin di daerah ini. Maka untuk mengurangi angka kemiskinan di Morowali, kebijakan Bupati seperti itu harus dilakukan perubahan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat luar daerah Morowali yang tercatat sebagai masyarakat miskin di Bumi Tepe Asa Morowali.” ungkap Harsono.

Penampilan Rachmansyah-Harsono dinilai peripurna sebab keduanya menguasai panggung debat, baik dalam segmen pertama hingga segmen akhir.***

_frd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *