Gubernur & Wakil Gubernur Sulteng Hadiri Perayaan Lebaran Ketupat KKIG di Parigi Moutong

Parigi Moutong (deadlinews.com) – Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido, menghadiri Perayaan Hari Raya Ketupat yang diselenggarakan oleh Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG), di Jalan Boulevard, Kelurahan Bantaya, Kabupaten Parigi Moutong, Senin (7/4).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP-PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Pj. Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo Djanggola, Anggota DPRD Provinsi Sulteng Rahmawati M. Nur, Ketua DPRD Parigi Moutong, sejumlah kepala OPD seperti Kepala Dinas CIKASDA dan Kepala Badan Kesbangpol, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Kabupaten Parigi Moutong.

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menekankan esensi tradisi Lebaran Ketupat sebagai momentum mempererat silaturahmi dan hubungan sosial antar masyarakat.

“Tradisi ini telah berlangsung selama 30 tahun. Ini bukan sekadar jamuan makan bersama, tapi juga ajang memperkuat tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan,” ujar Anwar Hafid.

Ia juga mengusulkan perayaan Lebaran Ketupat untuk dapat menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.

Dalam kesempatan itu juga, Anwar menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah yang jatuh pada 13 April 2025, Pemerintah Provinsi akan meluncurkan tiga program unggulan sebagai hadiah untuk masyarakat Sulteng.

Ketiga program tersebut yakni:

  1. Berani Cerdas
  2. Berani Sehat
  3. Berani Bebaskan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Sementara itu, Pj. Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo Djanggola, mengatakan bahwa dengan melestarikan tradisi Lebaran Ketupat sebagai warisan budaya, akan memperkuat identitas dan akar budaya masyarakat.

“Tradisi ini harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan kebersamaan jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Parigi Moutong yang akan digelar pada 16 April 2025.

“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, meskipun ada perbedaan pilihan politik,” pungkasnya. *

(dii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *